Vakansi Info, Jakarta – Upaya pemberdayaan masyarakat di lakukan oleh pemerintah kepada masyarakat. Agar masyarakatnya mencapai kehidupan yang lebih baik. Demikian dalam kegiatan literasi media, di mana pemberdayaan erat kaitannya dengan literasi media. Karena literasi media tujuannya adalah menciptakan masyarakat cerdas media. Oleh karena itu, masyarakat di harapkan mampu menggunakan media dengan cerdas. Oratna Wati Br Singarimbun, S.H selaku Pengamat Digital Sulawesi Utara mengatakan bahwa. Sebagian besar masyarakat menyatakan bahwa media membawa berkah, karena mampu memberikan informasi dan menghibur.
“Masyarakat banyak yang belum sadar, bahwa media hadir dengan seperangkat nilai, baik dan buruk. Di mana, nilai ini akan mempengaruhi pandangan, sikap dan perilaku orang.” Kata Ratna selaku narasumber pada Seminar Merajut Nusantara yang di selenggarakan oleh BAKTI Kemkominfo RI mengusung tema ‘Literasi Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat’ secara virtual, Jakarta (29/05/2023).
Menurutnya, definisi literasi digital selalu berevolusi sesuai tantangan zaman. Saat ini, istilah literasi sudah mulai di gunakan dalam arti yang lebih luas. Dan sudah merambah pada persoalan perkembangan UMKM, sosial dan politik. “Literasi digital harus melalui proses yang panjang. Ada tiga jenis literasi digital, yaitu literasi dasar, literasi media, dan literasi teknologi,” sebutnya.
Masyarakat Memahami Etika Menggunakan Teknologi
Pada tingkat terakhir, Oratna menjabarkan bahwa literasi teknologi adalah kemampuan dalam mengetahui dan memahami hal-hal yang berhubungan dengan teknologi. Misalnya hardware dan software, mengerti cara menggunakan internet serta memahami etika dalam menggunakan teknologi. Kemajuan teknologi digital ini tentu harus di manfaatkan secara bijak, Pengamat Digital Sulut berharap bahwa generasi muda dapat menggunakan kemajuan tersebut secara optimal dan produktif.
“Menjadi pengguna media sosial yang produktif yaitu memiliki tujuan yang jelas. Bersikap bijak dalam bermedia, bijak dalam berkonten, menghasilkan karya yang dapat menginspirasi dalam banyak orang,” pungkas Pengamat Digital Sulut.
Sementara itu, Pegiat Literasi Digital, Gun Gun Siswadi memaparkan bahwa saat ini Indonesia sedang berada dalam masa digitalisasi. Di mana setiap aspek kehidupannya sudah bergantung pada kemajuan teknologi digital.
“Era digital membuat terjadinya banjir informasi, sehingga masyarakat dapat dengan mudah mencari dan menemukan informasi,” ujar Gun Gun.
Namun sayangnya kemajuan ini belum di manfaatkan secara benar, bijak, dan optimal oleh masyarakat yang membuat pemanfaatan kemajuan ini tidak produktif.
“Ada banyak masyarakat mengkonsumsi konten hoax, pornografi, radikalisme, perjudian, sara, penipuan, dan sebagainya. Hal ini di buktikan dengan di blokirnya konten negatif oleh Kominfo sebanyak 437.741 sepanjang tahun 2022,” sebutnya.
Gun Gun mengatakan, guna membuat masyarakat menggunakan teknologi digital secara produktif. Maka masyarakat perlu di berikan sosialisasi atau edukasi tentang pentingnya melakukan literasi digital.
“Sikap kritis individu dan masyarakat menjadi kunci utama dalam memilah dan memilih konten yang di terima,” pungkas Gun Gun.
Literasi Digital sangat Untuk Menambah Wawasan Masyarakat
Sementara itu narasumber terakhir, Hillary Brigitta Lasut, S.H., LL.M selaku Anggota Komisi I DPR RI mengatakan. Dalam menyambut bonus demografi, di harapkan generasi muda dapat melakukan literasi digital untuk memperkuat negara.
“Dengan adanya sumber daya manusia yang sudah terliterasi, maka akan mempermudah pemberdayaan masyarakat, baik secara positif maupun ekonomis,” ujar Hillary.
Dengan adanya kemajuan teknologi digital ini, Hillary berharap agar warga Sulawesi Utara dapat terus semangat untuk mencari ilmu dan melakukan literasi mandiri.
“Saat ini semua jenis informasi sudah bisa kita temukan hanya melalui smartphone. Dan akan sangat berdampak apabila masyarakat dapat memanfaatkan ilmu-ilmu yang free ini sebagai ajang untuk mengembangkan diri,” ujar Hillary.
Hillary menyebut, mesin pencaharian dan aplikasi pengolah data dan angka akan membuat masyarakat terbantu dalam menyelesaikan pekerjaannya.
‘Literasi digital sangat bermanfaat untuk menambah wawasan masyarakat, dan dapat bersaing dan berdampak secara ekonomi, untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi, baik untuk masa kini atau untuk masa depan,” tutup Hillary.
(Mur)