Sel. Sep 9th, 2025

Tingkatkan Kompetensi, Kemendikbudristek Magangkan LKP Barista di Industri Kopi

Tingkatkan Kompetensi, Kemendikbudristek Magangkan LKP Barista di Industri Kopi

Vakansiinfo – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menggelar Program Magang Instruktur dan Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), pada 2024 fokus pada peningkaran kompetensi sesuai dengan tren industri terkini.

Melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbud kemudian menggandeng Indonesia Coffee Academy by Anomali Coffee sebagai mitra untuk mengasah keterampilan instruktur dan pengelola LKP terkait industri kopi.

Terdapat 15 orang instruktur dan pengelola LKP terpilih yang sebelumnya melalui proses seleksi untuk melaksanakan program Magang Instruktur dan Pengelola Kursus dan Pelatihan bidang keterampilan barista. Proses pelaksanaan magang ini dilaksanakan pada 5-14 Juni 2024 di Jakarta.

Direktur Kursus dan Pelatihan, Nahdiana mengungkapkan kompetensi instruktur sebagai kunci mempersiapkan barista-barista profesional.

“Saat ini, kami memfokuskan peningkatan tata kelola di satuan pendidikan LKP, salah satu yang menjadi perhatian dengan mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui Program Magang Instruktur dan Pengelola Kursus dan Pelatihan sebagai upaya upskilling sehingga nantinya LKP pun menjadi salah satu pilihan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.” Tutur Nahdiana, Sabtu (15/06/2024).

Baca Juga  Mulai Hari dengan Energi Positif, Ini Rekomendasi Olahraga Pagi Saat Akhir Pekan

Irvan Helmi salah satu pendiri (co-founder) Anomali Coffee mengungkapkan antusiasnya terhadap program ini. Karena pendidikan vokasi khususnya di kursus dan pelatihan dapat menjadi jembatan yang menghubungkan dunia kopi dari hulu ke hilir dengan sektor pendidikan.

“Kami menyambut baik upaya Kemendikbudristek untuk bersama-sama mempersiapkan talenta instruktur barista. Di sini kami fasilitasi peserta program magang untuk meningkatkan keterampilannya.” Ujar Irvan.

Indonesia Coffee Academy sebagai pusat pelatihan di bawah naungan Anomali Coffee menjadi tempat terbaik untuk melatih keterampilan para peserta program magang.

Tingkatkan Kompetensi, Kemendikbudristek Magangkan LKP Barista di Industri Kopi

Berry Prathama Effendi, instruktur barista dari LKP Pekanbaru Hospitality Institute, Pekanbaru, Riau, menceritakan. Program ini adalah pengalaman yang berharga bagi dirinya. Memiliki pengalaman di bidang kopi sejak lama, tak membuat Berry berhenti untuk belajar. Kesempatan ini menjadi langkah terbaik yang pernah ia ambil selama menjadi instruktur. Berry bersama peserta lainnya baru saja menyelesaikan evaluasi manual brew serta sensory dan coffee cupping.

Tentunya kesempatan yang luar biasa. Program ini membuat saya memperdalam sensory dan roasting secara lebih dalam. Sebelumnya, saya belum pernah memperdalam kedua hal tersebut.” Tutur Berry.

Baca Juga  Radiohead, Band Legendaris dengan Eksperimen Musik yang Mengubah Dunia

Menurut Berry, setelah menyaksikan secara langsung dapur Anomali Coffee dan penjelasan yang lengkap tentang kopi, membuat memahami secara penuh seperti apa industri kopi sesungguhnya.

“Di sini kami juga di ajarkan bagaimana cara berkomunikasi yang baik dalam penyampaian materi kepada peserta didik.” Ujar Berry.

Head of Director Indonesia Coffee Academy, Donna Elvina mengungkapkan tantangan terbesar bagi lembaganya adalah melatih para instruktur agar tidak hanya terlatih kompetisinya tetapi juga memiliki kemampuan dalam menyampaikan materi.

“Peserta program ini adalah para instruktur yang sudah memiliki pengalaman. Maka dari itu, kami pun menyajikan treatment yang berbeda di bandingkan level dasar. Kami ingin tidak hanya mengeluarkan sertifikat semata. Tetapi kami ingin mereka menjadi ahli dalam mengajarkan keterampilan tersebut.” Jelas Donna.

Dalam mendukung tujuan tersebut, Donna mengungkapkan bahwa pelatihan ini tidak hanya praktik mengenai teknik-teknik penyajian kopi. tetapi juga evaluasi dan presentasi untuk melihat bagaimana peserta dapat memaparkan materi dengan baik.

“Istilahnya tidak asal tuang, tetapi juga harus lantang menjelaskan kepada peserta didik nantinya.” Pungkas Donna.

(Mur)

Related Post