Vakansiinfo – Anak yang hiperaktif sering kali membuat orang tua merasa kewalahan. Ketika energi mereka tak terkontrol, tak jarang anak yang hiperaktif dianggap sulit diatur. Namun, dengan pendekatan yang tepat, anak-anak ini bisa diajarkan cara mengelola energinya secara positif. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu orang tua mengatasi anak yang hiperaktif.
1. Pahami Penyebab Hiperaktif
Sebelum mencari solusi, penting bagi orang tua untuk memahami penyebab perilaku anak yang hiperaktif. Faktor genetik, pola makan, kekurangan tidur, atau gangguan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dapat menjadi pemicu. Mengidentifikasi penyebab dasar akan memudahkan orang tua dalam menentukan pendekatan yang paling sesuai.
2. Ciptakan Rutinitas yang Konsisten
Anak-anak hiperaktif cenderung lebih tenang dan merasa aman jika mereka memiliki rutinitas yang jelas. Menetapkan jadwal harian yang konsisten untuk waktu makan, tidur, belajar, dan bermain dapat membantu anak untuk merasa lebih terstruktur dan mengurangi kecemasan.
3. Fokus pada Aktivitas Fisik yang Positif
Anak yang hiperaktif membutuhkan saluran untuk melepaskan energi. Ajak anak untuk berolahraga, bermain di luar, atau melakukan aktivitas fisik lainnya. Aktivitas ini tidak hanya mengurangi kecemasan, tetapi juga membantu meningkatkan fokus dan memperbaiki kualitas tidur anak.
4. Berikan Waktu untuk Berkonsentrasi
Meskipun anak hiperaktif sering kali mudah terganggu, penting untuk memberikan mereka waktu yang cukup untuk berkonsentrasi pada satu aktivitas. Cobalah mengurangi gangguan, seperti televisi atau ponsel, dan berikan instruksi yang jelas serta ringkas. Memberikan pujian untuk perhatian yang diberikan pada tugas tertentu akan membantu mereka merasa dihargai.
5. Gunakan Teknik Penguatan Positif
Anak yang hiperaktif lebih responsif terhadap penguatan positif daripada hukuman. Puji anak saat mereka berhasil menunjukkan perilaku yang baik, seperti duduk tenang atau menyelesaikan tugas. Dengan cara ini, anak akan merasa lebih termotivasi untuk mengulanginya.
6. Batasi Konsumsi Makanan yang Mengandung Gula dan Kafein
Pola makan sangat mempengaruhi tingkat energi anak. Makanan tinggi gula dan kafein dapat memperburuk gejala hiperaktif. Usahakan untuk memberi anak makanan sehat yang kaya akan nutrisi, seperti buah, sayuran, dan protein. Menghindari makanan yang dapat meningkatkan tingkat kecemasan dan ketegangan akan membantu anak untuk lebih tenang.
7. Sabar dan Tetap Tenang
Menghadapi anak yang hiperaktif membutuhkan kesabaran ekstra. Orang tua perlu menjaga ketenangan dan tidak mudah emosi. Jika orang tua bisa tetap tenang, anak juga akan belajar untuk meredam emosinya. Jika merasa kewalahan, jangan ragu untuk mencari dukungan dari profesional yang dapat memberikan arahan lebih lanjut.
Mengatasi anak yang hiperaktif memang tidak mudah, tetapi dengan pendekatan yang positif dan konsisten, orang tua bisa membantu anak mengelola energinya. Dengan sabar, rutin, dan penuh perhatian, anak-anak yang hiperaktif dapat tumbuh menjadi individu yang lebih seimbang dan mampu mengatur perilaku mereka dengan lebih baik.
(Ati)