VakansiInfo – Kesehatan mental bisa memengaruhi keseharian kita, hubungan dengan orang lain, bahkan kondisi fisik. Gak cuma itu, lingkungan sekitar dan interaksi dengan orang lain juga ikut memengaruhi kesehatan mental kita.
Merawat kesehatan mental itu penting supaya kita tetap bisa menikmati hidup. Intinya, kita harus menyeimbangkan kegiatan, tanggung jawab, dan usaha supaya tetap tangguh secara psikologis.
Kalau lagi stres, depresi, atau cemas, itu bisa bikin rutinitas sehari-hari berantakan. Jadi jangan dianggap sepele, ya!
Meskipun dokter sering pakai istilah “kesehatan mental,” banyak kondisi mental sebenarnya punya akar fisik juga.
Nah, artikel ini bakal jelasin apa itu kesehatan mental, apa aja kondisi mental yang umum, tanda-tandanya, dan cara menanganinya.
Definisi kesehatan mental menurut WHO
Menurut World Health Organization (WHO):
“Kesehatan mental adalah keadaan sejahtera secara mental yang memungkinkan seseorang menghadapi stres hidup, mengenali kemampuan diri, belajar dan bekerja dengan baik, serta memberi kontribusi kepada komunitasnya.”
WHO menekankan, kesehatan mental lebih dari sekadar tidak sakit mental. Jadi, kesehatan mental puncak itu artinya tetap bisa menjaga diri dan bahagia, meski ada masalah atau kondisi tertentu.
Mereka juga bilang, menjaga kesehatan mental itu penting bukan cuma buat diri sendiri, tapi juga untuk komunitas dan masyarakat luas.
Di Amerika Serikat, diperkirakan hampir 1 dari 5 orang dewasa mengalami masalah kesehatan mental setiap tahun. Pada 2021, sekitar 14,1 juta orang dewasa (5,5% dari populasi dewasa) mengalami kondisi psikologis serius, menurut National Institute of Mental Health (NIMH).
Faktor risiko gangguan mental
Sebenarnya, semua orang punya risiko terkena gangguan mental, nggak peduli usia, jenis kelamin, pendapatan, atau etnis. Di negara maju, depresi termasuk salah satu penyebab utama ketidakmampuan bekerja atau aktivitas sehari-hari.
Beberapa faktor yang bisa memengaruhi kesehatan mental antara lain:
- Lingkungan sosial dan finansial
- Pengalaman masa kecil yang berat
- Faktor biologis
- Kondisi medis tertentu
Seringkali, seseorang bisa mengalami lebih dari satu kondisi mental sekaligus. Intinya, kesehatan mental itu tergantung keseimbangan banyak hal.
Faktor-faktor yang bisa memengaruhi kesehatan mental
1. Tekanan sosial dan ekonomi
Orang yang punya penghasilan terbatas atau termasuk kelompok minoritas punya risiko lebih tinggi terkena gangguan mental. Ini bisa karena akses ke layanan kesehatan mental yang kurang adil.
Sebuah studi dari Iran (2015) menemukan beberapa faktor yang memengaruhi kesehatan mental:
- Faktor yang bisa diubah (modifikatif): pekerjaan, pendidikan, kualitas rumah, tingkat keterlibatan sosial.
- Faktor yang tidak bisa di ubah (non-modifikatif): jenis kelamin, usia, etnis, kewarganegaraan.
Menariknya, studi ini menemukan perempuan punya risiko empat kali lebih tinggi mengalami kesehatan mental yang rendah. Orang dengan kondisi ekonomi lemah juga lebih berisiko.
2. Masa kecil yang sulit
Pengalaman traumatis saat kecil, seperti kekerasan, kehilangan orang tua, perceraian orang tua, atau orang tua sakit, bisa berpengaruh besar pada kesehatan mental dan fisik.
Mereka yang mengalami trauma masa kecil juga lebih rentan terhadap gangguan seperti PTSD (post-traumatic stress disorder).
3. Faktor biologis
Riwayat keluarga bisa meningkatkan risiko gangguan mental. Beberapa gen tertentu bisa membuat seseorang lebih rentan. Tapi punya gen itu tidak berarti pasti akan terkena gangguan mental, begitu juga sebaliknya.
Selain itu, stres kronis dan gangguan mental seperti depresi atau kecemasan bisa muncul karena masalah kesehatan fisik, misalnya kanker, diabetes, atau nyeri kronis.
(Ati)
