In memoriam oleh Heri Cokro
Vakansiinfo – Siang pukul 14.00 WIB dapat kabar di WAG SKD Center, dari Rara Putri Eko Prayitno, “Assalamu’alaikum bapa ibu saya mohon doanya untuk ayah saya Eko “Kimung” Prayitno sedang kena struk mohon doanya untuk cepat sembuh,” demikian bunyi pesannya.
Eko “Kimung” Prayitno dalam beberapa bulan ini, sering sakit dan pernah rawat menginap di RS PMI Bogor hingga di rujuk ke RSCM karena pembengkakan jantung dan kembali sembuh. Maka saya merasa hanya sakit seperti biasa dan berniat bezuk esok hari selepas mengantar anak sekolah. Akan tetapi malam ini Senin (10/03/2025) selepas shalat tarawih, sekira pukul 22.51 WIB, dapat kabar lagi Eko Prayitno telah tiada. Innailaihi wa innailaihi rojiun.
Saya mengenal Uda Eko Prayitno, sekitar tahun 2015an. Dia di bawa kang Bogang ke SMK Sirojul Huda 3 saat saya bertugas sebagai Kepala Sekolah. Memang kang Bogang sering mengundang banyak sahabat untuk melingkar, bersilaturahmi, berdiskusi, berkarya seni atau sekedar ngopi-ngopi di Saung Bogang atau aula Jangkar Jiwa SMK Sirojul Huda 3.
Mungkin karena merasa cocok, Eko Prayitno seringkali datang bahkan turut membantu kegiatan pembinaan siswa di sekolah tersebut. Dari aktifitas itulah kita seringkali mengadakan kegiatan bersama. Membentuk lembaga dan menggelar beragam kegiatan yang bersifat ilmiah- edukatif seperti membentuk Media Pusaka, SKD (Sahabat Kang Dedie Rachim) Center. Menggelar diskusi publik atau berbagi tugas sebagai team Dewan juri FLS2N baik di kota dan kabupaten Bogor.
Eko Prayitno juga seorang yang cukup mengerti wawasan kesenian karena mungkin telah mengeyam pendidikan di ISI Padang Panjang. Meski tidak tuntas menjadi Sarjana Seni, dia juga faham tentang filsafat barat yang membentuk alam pikiran merdekanya. Selain itu dia juga cukup piawai dalam beracting, melakukan kerja-kerja jurnalistik, menjadi sutradara film pendek, memunculkan talent dan tidak segan untuk tampil membacakan puisinya yang seringkali bersifat spontan.
Memang dia seringkali agak menjengkelkan, Eko selalu bertamu lewat tengah malam. Tapi setelah di cermati, obrolan tengah malam sampai subuh itu, banyak melahirkan ide-ide segar yang seringkali tak pernah terpikirkan. Eko Prayitno adalah pemantik api, provokator, agitator dan “peniup peluit” yang sering salah di pahami. Kekeras-kepalaannya, prinsip dan idealismenya kadang sering menabrak “kenyamanan” kita. Maka jika banyak teman yang kurang sepaham mungkin agak merasa tidak nyaman dengan pikiran, gerakan dan keberadaannya. Tapi itulah Eko “Kimung” Prayitno, orang yang berpikiran merdeka yang terjeruji dalam kesunyiannya sendiri.
Di atas segalanya, Eko Prayitno adalah orang baik, kokoh pendirian, berani, setia kawan, ramah, tidak mudah sakit hati, bukan seorang pendendam, senang menjalin silaturahmi, selalu optimis, idealis dan peduli meski dalam kondisi kekurangan tak segan almarhum mengulurkan tangan membantu sebisanya.
Dengan idealismenya, dia juga mencoba bertarung di ranah politik dan pernah menjadi calon legislator untuk PBB sebagai calon anggota DPRD Kota Bogor dan DPR RI tahun lalu. Sayang kurang beruntung, tapi meski begitu dia telah mencoba berjuang untuk membangun diri, keluarga dan masyarakat yang dia cintai.
Eko prayitno adalah juga inisiator sekaligus mendapuk dirinya sebagai koordinator Sahabat Kang Dedie Rachim (SKD) Center. Yang telah melihat potensi serta kans Kang Dedie A Rachim untuk mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bogor jauh sebelum teman-teman lainnya mulai bergerak mendukungnya. Bersama SKD Center, dia secara konsisten mensosialisasikan persona kang Dedie A Rachim, dan Alhamdulillah pandangan Eko Prayitno tidak meleset. Dedie A Rachim memang terpilih sebagai Wali Kota Bogor periode 2025-2029.
Pada akhirnya, Eko “Kimung” Prayitno adalah seorang yang fenomenal, istiqomah dan seorang pejuang sejati. Dia meninggal di bulan penuh berkah, selamat jalan Eko Prayitno. Kebaikanmu akan selalu kami kenang, Insha Allah engkau berpulang sebagai hamba Allah yang husnul khotimah, amin ya Robbal alamin…
Turut Belasungkawa Dari Segenap Redaksi vakansiinfo.com
(Ckr03)
