Vakansiinfo – Dua tim riset Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kudus meraih medali perunggu di ajang KRESNA 2023. Ajang ini di selenggarakan oleh Nanoedu dan Nano Center Indonesia.
MAN 1 Kudus mengirim dua tim riset yang berbeda. Pertama, terdiri atas Septriasa Vellya Putri dan Najida Fitriyana Labiba, fokus pada bidang MST (Matematika, Sains, dan Teknologi). Kedua, terdiri atas Riza Dwi Maylina dan Zahratul Wahidiyah, fokus pada bidang ISH (Ilmu Sosial dan Humaniora).
KRESNA 2023 merupakan lomba karya tulis ilmiah nasional tingkat SMP dan SMA/Sederajat. Semua kegiatan dalam KRESNA 2023 di laksanakan secara online, termasuk seleksi proposal tingkat kabupaten. Seleksi presentasi video tingkat provinsi, dan seleksi babak final laporan dan presentasi. Serangkaian acara berlangsung dari Desember 2022 hingga Juli 2023.
“Babak final di laksanakan pada Kamis, 06 Juli 2023, dan hasilnya di umumkan pada 12 Juli 2023 melalui sesi Zoom. Dan di unggah di akun Instagram @kresna.id,” kata Septriasa di Kudus, Sabtu (15/07/2023).
Joglo Pencu Kudus
Tim riset Maylina dan Zahwa menampilkan penelitian dengan judul “Joglo Pencu Kudus: Sejarah, Akulturasi, dan Pelestarian Rumah Adat Kudus Sebagai Perwujudan Budaya Pesisir Jawa”. Penelitian ini di lakukan selama tiga bulan, mulai April hingga Juni 2023.
“Mereka melakukan penelitian di berbagai tempat. Termasuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Kudus, Museum Kretek Kudus, Yayasan Makam Masjid Menara Sunan Kudus, serta Desa Langgardalem Kudus,” ungkap Maylina.
Maylina menjelaskan bahwa judul penelitian mereka di pilih berdasarkan pengamatan bahwa keadaan Rumah Adat Joglo Pencu di Kudus saat ini memprihatinkan. Banyak anak muda di Kudus yang tidak memiliki pemahaman yang mendalam tentang Rumah Adat Joglo Pencu Kudus. Oleh karena itu, mereka memilih judul tersebut agar masyarakat Kudus dapat lebih meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian rumah adat yang semakin tergerus oleh zaman.
Potensi Skrining Bakteri Selulotik dari Bonggol Jagung sebagai Agen Antifungi Tanaman Cabai Merah
Sementara itu, tim riset Septriasa Vellya Putri dan Najida Fitriyana Labiba mempresentasikan penelitian mereka dengan judul “Potensi Skrining Bakteri Selulotik dari Bonggol Jagung (Zea Mays) sebagai Agen Antifungi Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum)”.
Menurut mereka, penelitian ini sangat menarik dan bermanfaat, terutama bagi petani yang mengelola tanaman cabai merah. Penelitian ini juga memiliki potensi keuntungan yang tinggi karena dapat mengurangi penggunaan fungisida kimia yang berdampak pada organisme di sekitarnya dan menyebabkan pencemaran berlebihan.
Yazidan Rizkayanti dan Vita Pujia Astuti, selaku Guru Pembimbing, berharap penelitian yang di lakukan oleh para siswa dapat di daftarkan sebagai hak paten. Dengan hak paten, karya-karya siswa tersebut akan terlindungi.
Taufik, Kepala MAN 1 Kudus, mengucapkan syukur dan mengapresiasi pencapaian prestasi tingkat nasional ini. Dia berharap prestasi ini dapat meningkatkan motivasi seluruh siswa untuk terus berprestasi baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional.
(Red)