Vakansiinfo, Jakarta – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan. Kementerian Perdagangan mendukung kemitraan antara grosir modern dengan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yaitu toko/warung tradisional. Kemitraan tersebut tentunya dapat menggerakkan dan memajukan UMKM Indonesia. Upaya tersebut, salah satunya di lakukan oleh Indogrosir.
Hal ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat menghadiri Gathering Member Mitra Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indogrosir pada Sabtu, (08/07/2023), di Jakarta.
“Saat ini Kementerian Perdagangan sedang berupaya mendorong peningkatan daya saing toko/warung tradisional. Salah satunya melalui kemitraan antara grosir modern dengan toko/warung tradisional. Untuk itu, Kemendag mengapresiasi upaya yang telah di lakukan Indogrosir sebagai komitmen memajukan UMKM Indonesia,” jelas Mendag Zulkifli Hasan.
Menurut Mendag Zulkifli Hasan, melalui kemitraan dengan grosir modern, warung akan mendapatkan banyak keuntungan. Antara lain: Jaminan pasokan barang dengan harga yang kompetitif; pendampingan usaha; dukungan manajemen ritel yang modern; digitalisasi pembayaran melalui QRIS; serta penjualan produk-produk digital seperti pulsa, token listrik, dan bayar tagihan.
Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan. Toko/warung tradisional sebagai salah satu bentuk UMKM masih menjadi kekuatan ekonomi rakyat paling riil. Dan sangat berpotensi memberikan dampak yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan ekonomi nasional. Berdasarkan data dari Eruromonitor tahun 2021, dari 3,61 juta ritel yang ada di Indonesia, 3,57 juta di antaranya berbentuk toko/warung tradisional.
“Upaya pemberdayaan yang di lakukan Kemendag untuk peningkatan daya saing toko/warung tradisional. Antara lain di lakukan melalui penyediaan pasokan barang, pendampingan usaha, digitalisasi warung, dan bantuan permodalan melalui kemitraan,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.
UMKM memiliki kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi
Sementara itu, UMKM memiliki kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebanyak 65,46 juta UMKM Indonesia telah berkontribusi. Sebesar 60 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). UMKM mampu menyerap 117 juta pekerja atau 97 persen dari total tenaga kerja yang ada.
Dengan mempertimbangkan besarnya potensi UMKM di dalam negeri tersebut. Kemendag mendorong kolaborasi dalam membangun ekosistem bisnis UMKM melalui empat pilar. Yaitu UMKM yang terbuka terhadap perubahan, inovatif, dan punya kemauan berkembang; lokapasar (marketplace) yang bersinergi dengan UMKM; ritel dan pemasok modern yang berperan memberikan akses kemitraan; dan lembaga pembiayaan atau perbankan.
Mendag Zulkifli Hasan menegaskan. Pada 2023, Kemendag akan tetap berkomitmen mendorong pelaku usaha di berbagai wilayah melalui berbagai program seperti pemberdayaan toko/warung tradisional, digitalisasi UMKM, promosi produk UMKM di pasar ekspor, penjajakan bisnis (business matching), pelatihan SDM ekspor, pelatihan pembentukan fasilitator edukasi perdagangan melalui sistem elektronik, dan program pendampingan ekspor.
Kemitraan yang selama ini di lakukan Indogrosir yaitu melalui penyediaan pasokan barang dagangan kepada toko/warung tradisional yang menjadi pelanggan Indogrosir (warung member merah). Selain itu, ada program paket warung start up modern dalam bentuk Toko Mandiri Indogrosir (TMI). Yang merupakan contoh kemitraan antara grosir modern dengan toko/warung tradisional.
Mendag Zulkifli Hasan berharap, kemitraan antara Indogrosir dan UMKM dapat terus terjalin dan semakin bertumbuh serta semakin sukses mengembangkan usaha.
”Kami berharap Indogrosir dapat memperluas cakupan kemitraan kepada warung member merah bukan hanya dalam hal penyediaan pasokan barang. Melainkan dalam bentuk pelatihan terkait manajemen ritel yang baik kepada warung UMKM yang menjadi mitranya,” pungkas Mendag Zulkifli Hasan.
(Red)