Kemenperin Tempa SDM Terampil Dukung Hilirisasi Kakao dan Rumput Laut

Kemenperin Tempa SDM Terampil Dukung Hilirisasi Kakao dan Rumput Laut

Kemenperin Tempa SDM Terampil Dukung Hilirisasi Kakao dan Rumput Laut

Vakansiinfo – Pemerintah secara konsisten terus menggenjot kebijakan hilirisasi. Baik di skala industri besar maupun sektor industri kecil dan menengah (IKM). Upaya strategis ini terbukti memiliki dampak positif terhadap perekonomian nasional, selain dapat meningkatkan nilai tambah, juga mampu menekan produk impor.

“Pengembangan industri penghiliran juga sudah terlihat hasilnya, yaitu produk hasil manufaktur Indonesia yang telah masuk dalam bagian global value chain. Hilirisasi telah menciptakan sejumlah dampak positif bagi perekonomian Indonesia, di antaranya membuka kesempatan kerja secara signifikan.” Kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, padsa Selasa (26/09/2023).

Menperin menegaskan, program hilirisasi industri semakin di gaungkan karena memberikan kesempatan bagi komoditas. Yang awalnya di ekspor dalam bentuk mentah atau bahan baku, kini di kapalkan dalam bentuk barang setengah jadi atau produk jadi. Sehingga mempunyai nilai jual lebih tinggi.

“Dengan demikian, nilai ekspor negara menjadi lebih besar. Sehingga, meningkatkan keuntungan bagi perekonomian Indonesia,” tuturnya.

Salah satu sektor yang sedang di pacu hilirisasinya adalah industri kakao dan rumput laut. Hal ini di dukung potensi Indonesia menjadi produsen kakao terbesar ketiga di dunia, dengan total produksi 739.483 ton. Sedangkan, untuk capaian nilai ekspor produk kakao olahan nasional pada tahun 2020 sebesar USD1,12 miliar atau naik di banding tahun sebelumnya yang mencapai USD1,01 miliar.

Adapun pengembangan hilirisasi industri pengolahan kakao di arahkan untuk menghasilkan bubuk cokelat, lemak cokelat, makanan dan minuman dari cokelat. Suplemen dan pangan fungsional berbasis kakao, serta pengembangan cokelat artisan. Beberapa cokelat artisan Indonesia bahkan sudah mulai masuk tahapan craft chocolate.

Baca Juga  Rapat Koordinasi SDM Kementerian Perdagangan Tahun 2023

Craft chocolate di buat oleh chocolate maker yang akan mengontrol mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi hingga produk akhir. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) cokelat artisan ini yang juga di tingkatkan oleh Kementerian Perindustrian dengan melibatkan chocolate maker dan para ahli cokelat artisan.

Pengolahan kakao menjadi bisnis bagi pelaku IKM nasional yang berkembang dan saat ini sudah mampu bergerak pada pengolahan biji kakao menjadi cokelat. Sementara itu, industri rumput laut sendiri menjadi komoditas yang memiliki banyak produk-produk turunan yang dapat di kembangkan untuk meningkatkan nilai tambah. Saat ini, Indonesia menjadi penghasil rumput laut terbesar nomor dua di dunia.

Selain itu, Indonesia merupakan negara eksportir karagenan keenam di dunia, dan negara eksportir agar ketujuh di kancah global. Negara tujuan ekspor produk olahan rumput dari Indonesia, antara lain ke China, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.

Untuk mendukung kebijakan hilirisasi industri rumput laut, Kemenperin berupaya meningkatkan diversifikasi produk yang di minati oleh pasar global. Selain itu, Kemenperin juga akan perkuat bukan hanya dari sisi sumber daya alam (SDA) tetapi juga Sumber Daya Manusia (SDM).

Guna menyiapkan SDM kompeten dalam mendukung hilirisasi di sektor industri kakao dan rumput laut. Kemenperin memiliki Balai Diklat Industri (BDI) di Makassar yang rutin menyelenggarakan kegiatan Diklat 3 in 1 produk kakao dan rumput laut.

Baca Juga  Pacu Kompetensi SDM Industri Kreatif, BDI Denpasar Diapresiasi Komisi VII DPR
“Melihat bahwa Sulawesi Selatan menjadi kawasan industri strategis, Kemenperin mengoptimalkan agar SDM di sekitarnya dapat memanfaatkan kekayaan alam yang di miliki untuk memperkuat sektor ekonomi lokal hingga nasional.” Ungkap Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan.

Pada tahun 2023, Kemenperin menargetkan sebanyak 26.050 orang akan mengikuti pelatihan, sertifikasi kompetensi dan penempatan atau melalui Diklat 3 in 1. Untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing dalam hilirisasi industri.

“Penyelenggaraan Diklat 3 in 1 tentu menjawab tantangan industri saat ini. Melalui pelatihan yang di berikan akan mempersiapkan SDM yang mampu menjawab tantangan market yang dinamis,” tutur Masrokhan.

Ia menjelaskan, peserta Diklat 3 in 1 tidak hanya para pekerja yang sudah terampil di industri tersebut. Tetapi juga mereka yang mau mengembangkan kembali usaha orang tua atau baru memulai usaha yang berasal dari usia produktif.

“Para peserta usia produktif yang mengikuti pendidikan dan pelatihan Diklat 3 in 1 ini di harapkan mampu memiliki mental entrepreneur. Jadi, setelah di lakukan pendampingan selanjutnya di siapkan untuk memiliki legalitas izin berusaha. Dan memiliki stadardisasi hasil olahan yang telah di buat dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan,” pungkasnya.

(Red)

Categories: , ,