Vakansiinfo, Jakarta – Pasar smartphone Indonesia kembali mengalami perlambatan di 1Q23 sebesar 11,9% year-over-year (YoY) dan 7,2% quarter-over-quarter (QoQ). Menjadi 7,9 juta unit, menurut International Data Corporation (IDC) Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker. Bulan Ramadan yang datang lebih awal tahun ini sedikit mendorong kegiatan belanja di akhir kuartal pertama tahun ini, namun tidak cukup kuat untuk mendorong pertumbuhan pasar yang masih jauh lebih rendah di bandingkan tahun lalu.
Smartphone pada rentang harga <US$200 mengalami sedikit peningkatan dan mencapai 76% dari keseluruhan pasar smartphone Indonesia, tetapi segmen tersebut masih mengalami penurunan 8% YoY di tengah menurunnya konsumsi masyarakat. Segmen mid-range (US$200<US$600) juga mengalami penurunan sebesar 35% YoY. Namun, perangkat pada kategori rentang harga yang lebih tinggi yaitu >US$600 berhasil tumbuh 71% YoY, di pimpin oleh Samsung dan Apple. Smartphone 5G bertumbuh sebesar 38% YoY, mencapai 18% dari keseluruhan pasar smartphone Indonesia, naik dari 11% pada periode yang sama di tahun lalu.
“Pasar Smartphone menunjukkan performa yang jauh lebih rendah daripada tahun lalu, walaupun bulan Ramadan datang lebih awal di tahun ini. Belanja konsumen terfokus pada pakaian, makanan, dan travel, bukan pada perangkat elektronik. Permintaan pasar di perkirakan akan tetap lemah dan tanpa faktor pendorong besar, maka dari itu pasar di perkirakan akan menurun di sekitar persenan satu digit.” ucap Vanessa Aurelia, Associate Market Analyst, IDC Indonesia.
Pasar Smartphone Indonesia, 5 Perusahaan Teratas dalam Pengiriman (Shipments), Pangsa Pasar (Market Share), dan Pertumbuhan YoY, 1Q23 (Pengiriman dalam jutaan)
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai IDC Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker, silakan hubungi Vanessa Aurelia di vaurelia@idc.com. Untuk pertanyaan seputar media, silakan hubungi Fenny Tjandradinata di ftjandradinata@idc.com atau Jane Yap di jyap@idc.com.
(Mur)