Vakansiinfo – Terpilihnya Desa Wisata Aeng Tong-tong dalam kategori ‘Desa Wisata Terbaik’ pada ADWI 2022 bukan tanpa alasan. Desa Wisata Aeng Tong-tong di nilai memiliki budaya serta kearifan lokal yang khas yang tidak di miliki oleh daerah lainnya. Yakni sebagai desa penghasil keris dengan Empu terbanyak.
Mungkin Anda masih sedikit asing dengan salah satu desa wisata terbaik di Jawa Timur ini. Termasuk dalam wilayah dataran tinggi dan sebagian besar dataran rendah. Desa Wisata Aeng Tong-tong di kelilingi oleh berbagai sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Seperti sawah, ladang tembakau, ladang padi, kebun kelapa, perbukitan, dan banyak lagi.
Namun, daya tarik utama dari desa wisata ini bukanlah dari kekayaan alam yang melimpah tersebut. Melainkan, Desa Wisata Aeng Tong-tong merupakan desa wisata yang di kenal sebagai penghasil keris. Aktivitas masyarakat Desa Aeng Tong-tong membuat keris tidak bisa di lepaskan dari peninggalan para leluhur. Yang dulunya menjadi seorang Empu, pembuat keris.
Hingga sekarang, aktivitas membuat keris di Desa Aeng Tong-tong masih terus di lestarikan. Bahkan sudah menjadi mata pencaharian sebagian besar masyarakat desa wisata tersebut. Demi terus melestarikan tradisi ini, budaya pembuatan keris di Desa Aeng Tong-tong sudah di kenalkan pada anak-anak sejak memasuki usia sekolah dasar (SD).
Di perkirakan, hingga saat ini ada ratusan Empu yang berprofesi sebagai pengrajin atau pembuat keris di Desa Aeng Tong-tong. Biasanya, keris yang di buat di Desa Aeng Tong-tong di gunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar, pesanan pedagang, atau bahkan memenuhi para pesanan kolektor baik di dalam negeri atau mancanegara.
Mengenal Keris Asal Desa Aeng Tong-tong
Ciri khas keris dari Desa Aeng Tong-tong ada pada garapan keris maupun warangka (sarung) yang halus dengan ukiran yang sangat indah. Namun siapa sangka, ternyata proses pembuatan produk kriya tersebut cukup panjang dan memakan waktu.
Proses pembuatan keris di mulai dari pemilihan besi dan penempaan untuk mendapatkan bentuk yang di inginkan. Di lanjutkan dengan metode penghalusan, menambahkan tembaga atau emas untuk di ukir sesuai pesanan, hingga terakhir proses penyepuhan agar mendapatkan warna kering yang di inginkan.
Setelah melewati tahapan membuat keris, biasanya pada Empu di Desa Aeng Tong-tong akan menghelat ritual pencucian keris dan ziarah makam leluhur Empu. Biasanya, ritual tersebut akan di lakukan bersama dengan pesta rakyat dan di ramaikan dengan kesenian tradisional.
Sebelum sukses masuk dalam kategori “Desa Wisata Terbaik” dalam ADWI 2022, Desa Wisata Aeng Tong-tong sudah pernah mendapatkan penghargaan berkat keunikan dan kearifan lokal yang di miliki. Pada 2014, Desa Aeng Tong-tong di nobatkan UNESCO sebagai satu-satunya desa wisata dengan Empu keris terbanyak di dunia.
Tak heran jika keris dari Desa Aeng Tong-tong banyak di minati oleh masyarakat maupun penggemar keris di Indonesia dan luar negeri. Hebatnya lagi, keris dari Desa Aeng Tong-tong juga terpilih sebagai salah satu suvenir dalam side event Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
(Mur)